Pada hari ini tgl 14 Desember 2008,dikutip dari harian Bangkapos.CyberMedia
1.Pariwisata Di Bangka-Belitung.
TERPILIH sebagai Duta Wisata Indonesia 2008 bukan gampang. Sejumlah misi guna mendukung dunia pariwisata di Indonesia ada di depan Yuli Yanti dan Nur Putra Rakhmadani asal Kalimantan Selatan.
Pasangan ini juga akan mewakili Indonesi di tingkat Asia. Oleh sebab itu, keduanya bertekad untuk lebih mendalami tentang budaya dan pariwisata di Indonesia, terutama di daerah-daerah. Keduanya juga perlu menyadarkan masyarakat, bahwa pariwisata juga menyangkut kebiasan sehari-hari. Seperti terbiasa hidup sehat, ramah dan sopan.
“Pariwisata bukan hanya daerah wisata tapi bisa juga kesadaran masyarakat bagaimana berperilaku sehat dan bersih,” ujar Yuli yang juga berstatus Galuh Kalsel usai mengunjungi Bangka Pos Group, Minggu (16/11).
Yuli berkulit sawo matang ini juga mengingatkan pentingnya berlaku jujur, ramah dan sopan sehingga wisatawan terkesan dengan daerah mereka kunjungi.
Kesadaran masyarakat memnag penting guna mendukung pariwisata di Indonesia. Namun tak kalah pentingnya lagi menurut Nur Putra (Galuh Kaltim) memperbaiki infrastruktur pendukung pariwisata, seperti akomodasi, jalan, hotel-hotel serta fasilitas-fasilitas umum lainnya.
“Bila infrastruktur sudah bagus maka wisatawan akan lebih mudah datang untuk berkunjung. Para wisatawan itukan bukan hanya dari luar negeri saja tapi dari dalam negeri juga banyak,” ujar Nur Putra lajang berusia 24 tahun ini.
Lalu bagaimana pariwisata di Bangka Belitung menurut Duta Wisata Indonesia 2008 ini?
Ternyata Babel baru dikenal Yuli saat menjadi tuan rumah Pemilihan Duta Wisata Indoensia 2008 yang berakhir, Sabtu (15/11) malam di Hotel Parai Beach and Resort.
Selama lima hari mengikuti acara yang dilaksanakan Yayasan Duta Wisata Indonesia, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Pemprov Babel ini, Yuli bersama 48 wakil dari 25 provinsi di Indonesia rupa cukup terkesan.
“Selama ini orang Indonesia sendiri tidak tahu bahwa di Babel ini ada objek wisata yang cukup menarik. Saya saja baru tahu bahwa Pangkalpinang itu adanya di Babel,”papar Yuli, gadis 21 tahun ini.
Yuli juga menambahkan, wisata Babel masih banyak kekurangannya seperti infrastruktur pendukung.
Sedangkan Nur Putra Rakhmadani menilai perlu diperbaiki dari wisata Babel adalah sumber daya manusia atau masyarakat Babel sendiri agar lebih mengenali daerah wisatanya. Lalu agenda atau even yang melibatkan masyarakat,” Dengan meningkatkan volume kegiatan wisata baik di desa maupun kegiatan-kegiatan budaya yang dilakukan di pantai akan mendukung wisata di Babel ini,” ujar Nur Putra.
Malam final pemilihan Duta Wisata Indonesia 2008 di Parai Beach Resort, memilih Yuli dan Putra sebagai Duta Wisata Indonesia 2008, Wakil I Duta Wisata diraih pasangan Jawa Tengah sedangkan wakil II diraih pasangan dari Riau. Untuk Duta Wisata Intelegensia jatuh pada pasangan dari Nusa Tenggara Barat, Duta Wisata Perdamaian diraih oleh pasangan dari Sumatera Barat, penampilan terbaik pasangan dari Gorontalo. Sedangkan pasangan dari Papua meraih Duta Wisata Persahabatan.
Ketua Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) Jose Rizal dalam sambutannya mengharapkan agar duta wisata nantinya akan dapat mempromosikan wisata daerahnya dan Indonesia.
2.Penerbangan ( Edisi 12 Desember 2008 ) .
TANJUNGPANDAN, POS BELITUNG -- Walau Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air sempat dua kali terjadi delay akibat curah hujan yang cukup tinggi disertai angin kencang akhir-akhir ini, namun kondisi alam tersebut belum menjadi kendala yang berati bagi dua maskapai penerbangan yang beroperasi di Belitung.
Kedua maskapai penerbangan yakni Sriwijaya Air dan Linus Airways tetap mengoperasikan armadanya seperti biasa.
Kondisi cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, belum memberikan pengaruh berarti terhadap penerbangan ke Belitung. Dampaknya baru sebatas penundaan jam terbang untuk menunggu keadaan cuaca membaik.
District Manager (DM) Sriwijaya Air Tanjungpandan, Michael Kristhiofan kepada harian ini mengemukakan, akibat terjadinya perubahan cuaca akhir-akhir ini, pesawat Sriwijaya Air sempat mengalami penundaan jam terbang (delay) sebanyak dua kali pada jadwal penerbangan sore hari.
Michael mengatakan, pihaknya tetap berkoordinasi dengan Badan Meteorologi danb Geofisika (BMG) Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan untuk meminta prakiraan cuaca pada satu jam ke depan untuk diinformasikan ke Jakarta sebelum keberangkatan pesawat.
Mereka juga berkoordinasi dengan Sriwijaya Air Jakarta untuk memberikan informasi cuaca guna kepentingan pemberangkatan pesawat Sriwijaya Air ke Tanjungpandan.
“Kita terus koordinasi dengan BMG dan Jakarta untuk antisipasi RTB (return to base-red). Karena kalau terjadi RTB banyak yang dirugikan, baik airline juga penumpang. Yang utama adalah faktor keselamatan,” kata Michael kepada Grup Bangka Pos, Kamis (11/12).
Bahwa keadaan cuaca saat ini belum memberikan kendala juga dikemukakan oleh DM Linus Airways Tanjungpandan Petrus Sulardi. “Kalau pun ada, paling delay untuk menunggu cuaca membaik. Tapi belum pernah, karena kebetulan pada saat jadwal terbang cuaca dalam keadaan baik dan memungkinkan,” kata Petrus.
Petrus mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMG Bandara HAS Hanandjoeddin untuk prakiraan cuaca, serta melakukan koordinasi dengan Linus Airways Jakarta.
3. Pemerintahan ( Edisi 12 Desember 2008 ). Royalti dari Timah di Provinsi Bangka-Belitung sebesar Rp. 300 Millyar.
Provinsi Babel tahun 2008 mendapatkan royalti timah dari pemerintah pusat sebesar Rp 300 miliar. Angka ini meningkat dibanding tahun lalu hanya Rp 230 miliar.
Total royalti tersebut merupakan besaran yang didapat setelah diakumulasi dengan royalti kabupaten/kota di Babel. Pemprov Babel kecipratan Rp 65 miliar, naik dibanding tahun lalu Rp 46 miliar. Royalti timah dari pemerintah pusat ini dibagikan secara triwulan sebesar 3 persen.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Babel Noor Nedi kepada Bangka Pos Group, Kamis (11/12) mengatakan, meningkatnya royalti ini merupakan imbas dari peningkatan produksi beberapa perusahaan besar dan smelter-smelter yang ada di Babel beberapa bulan lalu. Noor mengaku, dari sekian perusahaan, PT Timah (Persero) Tbk dan PT Koba Tin memberikan sumbangsih terbesar.
“Peningkatan produksi yang dihasilkan oleh para smelter memberikan sumbangsih yang baik. Sebelumnya kan smelter-smelter ini belum dihitung besarannya. Untuk kebijakan ke depan, DPRD provinsi juga gubernur baik melalui Komisi VII DPR RI serta kementerian ESDM dan BUMN telah melayangkan surat untuk peningkatan pemungutan pendapatan daerah non pajak dari sektor timah,” terang Noor.
Angka 3 persen royalti dinilai tidak realistis dalam memberikan sumbangsih kepada daerah penghasil timah. Pemprov melalui gubernur meminta besaran royalti tersebut dinaikkan hingga 5 persen.
“Berdasarkan PP No 45, kita dapat 3 persen dan angka itu mesti harus dibagi lagi untuk kegiatan bakti lingkungan, CSR, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita mengusulkan kepada pusat baik itu Menteri Keuangan, Menteri BUMN, atau Menteri ESDM untuk segera merevisi PP 45 tersebut yang berkenaan dengan penerimaan negara bukan pajak,” tuturnya.
Jika tahun ini meningkat, penerimaan royalti timah Babel tahun depan bisa saja menurun. Pasalnya, ekspor balok timah Babel akhir tahun ini mengalami penurunan karena pembatasan produksi. Disamping itu, banyak eksportir timah menghentikan produksi untuk jangka waktu belum ditentukan.
Kadisperindag Pemprov Babel Salim Holian mengatakan dari 18 eksportir timah yang terdaftar memiliki ET, selama Oktober-November 2008 yang aktif mengirim balok timah ke luar negeri hanya PT Timah Tbk dan PT Mitra Stania Prima. Padahal menurut Salim, ada eksportir lainnya yang masih aktif diantaranya PT Koba Tin, PT DS Jaya Abadi, PT Donna Kembara Jaya, PT BGM International, PT Bangka Putra Karya, dan CV United Smelting.
“Eksportir tersebut sebelum krisis masih aktif mengirim, hanya saja dengan turunnya harga, cenderung memilih menahan produk mereka,” ujar Salim.
Salim menjelaskan, krisis ekonomi global yang terjadi sejak beberapa bulan belakangan, otomatis berdampak terhadap ekspor Babel secara umum termasuk balok timah.
Royalti Minyak Bumi di Bangka-Belitung.
Berbeda dengan timah, royalti minyak bumi yang diterima Babel tahun ini menurun dan hingga kini sedang dihitung oleh Badan Pengatur Hulu Minyak (BPHM) bersama Dirjen Migas. Tahun 2007, Babel meraih Rp 10 miliar dari bagi hasil minyak bumi ini.
“Tahun ini tampaknya menurun, sebab produksi Sumur Intan Widuri kita yang berada di perairan Bangka Selatan mulai menipis. Ke depan, Pak Gubernur memerintahkan saya untuk bekerjasama dengan para ahli. Kita juga secara kedinasan telah berkoordinasi dengan lembaga teknis terkat yang menangani perminyakan,” kata Noor Nedi., Beberapa lembaga yang akan diajak kerjasama antara lain Dirjen Migas Kementerian ESDM, BPPT, dan beberapa lembaga lainnya untuk mencari cadangan potensi di titik-titik tertentu. Pemprov juga mengusulkan kepada Mendagri untuk memasukkan titik-titik eksplorasi minyak yakni Sumur Lampung I dan Sumur Lampung II untuk ke wilayah perairan Provinsi Babel.
“Ternyata usulan tersebut disetujui oleh Mendagri, Menkeu, dan Dirjen Migas. Jadi jika sudah masuk tahap eksplorasi di kedua sumur itu, maka kita akan ikut dalam lifting minyak yang ada,” kata Noor.
Selain itu, dalam pencarian potensi titik-titik cadangan minyak lain, Pemprov Babel juga bekerjasama dengan ITB. Patahan Natuna di bagian utara Babel diproyeksikan menjadi lahan eksplorasi yang dimungkinkan sebab masih menyimpan banyak cadangan minyak bumi.