Lepat Beras
Published by Zhalwa Alya Monica under Adat Istiadat on 3:14 AMLepat Beras
Caesar Alexey
Sebagai perayaan syukur atas panen padi, para penduduk menggelar acara menumbuk padi bersama-sama. Beras yang dihasilkan oleh acara penumbukan padi itu akan digunakan untuk acara makan beras baru dan membuat lepat.
Lepat pada acara maras taun tidak dibuat dari beras ketan, tetapi dari beras ladang yang berwarna merah. Lepat tersebut diisi sepotong kecil ikan atau daging sehingga memberi aroma gurih.
Lepat dibuat dalam dua ukuran, yakni normal (selebar dua jari orang dewasa) dan raksasa. Lepat raksasa dalam perayaan Maras Taun kali ini beratnya sampai 60 kilogram, sedangkan lepat kecil dibuat 5.000 buah.
Pada akhir acara, lepat besar dipotong dan dibagikan kepada masyarakat dan pejabat lokal yang hadir. Sementara itu, lepat kecil yang diletakkan dalam sebuah pondok bambu, yang bernama pondok membarong, boleh menjadi rebutan penduduk.
Sebagai pesta rakyat, maras taun di Selat Nasik sudah dirayakan dua hari sebelumnya. Selama tiga hari itu masyarakat yang hadir disuguhi berbagai pertunjukan kesenian, baik dari desa itu maupun dari wilayah-wilayah lain.
Pada malam sebelum acara, kesenian seperti stambul (keroncong) fajar khas Belitung, tari piring khas minang dan teater Dulmuluk dari Sumatera Selatan dipertontonkan. Pentas musik dengan organ tunggal juga digelar untuk menghibur rakyat yang berpesta.
Makanan yang dihidangkan dalam pesta rakyat ini didominasi oleh makanan laut. Berbagai jenis ikan, kepiting, udang, dan cumi-cumi dimasak dengan berbagai cara. Kegembiraan terpancar dari wajah semua penduduk karena mereka yang mempersiapkan detail acara, mulai dari makanan sampai hiburan secara mandiri.
Caesar Alexey
Sebagai perayaan syukur atas panen padi, para penduduk menggelar acara menumbuk padi bersama-sama. Beras yang dihasilkan oleh acara penumbukan padi itu akan digunakan untuk acara makan beras baru dan membuat lepat.
Lepat pada acara maras taun tidak dibuat dari beras ketan, tetapi dari beras ladang yang berwarna merah. Lepat tersebut diisi sepotong kecil ikan atau daging sehingga memberi aroma gurih.
Lepat dibuat dalam dua ukuran, yakni normal (selebar dua jari orang dewasa) dan raksasa. Lepat raksasa dalam perayaan Maras Taun kali ini beratnya sampai 60 kilogram, sedangkan lepat kecil dibuat 5.000 buah.
Pada akhir acara, lepat besar dipotong dan dibagikan kepada masyarakat dan pejabat lokal yang hadir. Sementara itu, lepat kecil yang diletakkan dalam sebuah pondok bambu, yang bernama pondok membarong, boleh menjadi rebutan penduduk.
Sebagai pesta rakyat, maras taun di Selat Nasik sudah dirayakan dua hari sebelumnya. Selama tiga hari itu masyarakat yang hadir disuguhi berbagai pertunjukan kesenian, baik dari desa itu maupun dari wilayah-wilayah lain.
Pada malam sebelum acara, kesenian seperti stambul (keroncong) fajar khas Belitung, tari piring khas minang dan teater Dulmuluk dari Sumatera Selatan dipertontonkan. Pentas musik dengan organ tunggal juga digelar untuk menghibur rakyat yang berpesta.
Makanan yang dihidangkan dalam pesta rakyat ini didominasi oleh makanan laut. Berbagai jenis ikan, kepiting, udang, dan cumi-cumi dimasak dengan berbagai cara. Kegembiraan terpancar dari wajah semua penduduk karena mereka yang mempersiapkan detail acara, mulai dari makanan sampai hiburan secara mandiri.
4 comments:
wah sayang kurang photonya jadi bisa lihat aktifitas pas sibuk dan pestanya :-)
absen aja yach
Iya nih fotonya sayang ndak ada..
BTW is okey :->
Oke deh,.. lain kali tak tambahin fotonya, soalnya acaranya setahun sekali, jadi harus nunggu untuk bisa dapatin fotonya.
Makasih commentnya.
Post a Comment
Mau kasih komentar? Silahkan tulis di bawah ini.